Kisah Para Rasul adalah kitab dalam Perjanjian Baru yang menceritakan sejarah gereja Kristen awal setelah kenaikan Yesus ke surga, dengan fokus pada penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma. Kitab ini, yang diperkirakan ditulis oleh Lukas, menggambarkan peran para rasul dan pengikut Yesus yang dipimpin oleh Roh Kudus dalam mendirikan, mengembangkan, dan menyebarkan ajaran Kristus ke berbagai bangsa dan wilayah.
Pelayanan Para Rasul."Ikon" Rusia karya Fyodor Zubov, 1660.
Bagian 1: Fakta Kunci & Wawasan Singkat
Berikut adalah informasi dasar untuk memahami konteks kitab ini sebelum masuk ke dalam narasi:
Penulis:Lukas (Tabib dan teman seperjalanan Paulus).
Penerima:Teofilus (kemungkinan pejabat Romawi atau orang terpandang).
Waktu Penulisan: Sekitar tahun 60–62 Masehi (sebelum Paulus dihukum mati).
Inti Cerita: Kelanjutan Injil Lukas; transisi dari pelayanan Yesus di bumi ke pelayanan Roh Kudus melalui para Rasul. Perpindahan pusat iman dari Yerusalem ke Roma (ujung bumi).
Ayat Kunci: Kisah Para Rasul 1:8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Struktur Teologis (Katolik): Menekankan peran Roh Kudus, Suksesi Apostolik (kepemimpinan Petrus), pentingnya Konsili (Konsili Yerusalem), dan Sakramen (Baptisan dan Pemecahan Roti).
Bagian 2: Narasi Rangkuman Isi Kitab
Awal Mula Gereja di Yerusalem
Kisah dimulai setelah kebangkitan Yesus, di mana Ia menampakkan diri selama 40 hari kepada para rasul, menjanjikan Roh Kudus, lalu terangkat ke surga disaksikan mereka. Murid-murid kembali ke Yerusalem, berkumpul di ruang atas. Mereka adalah Petrus, Yohanes, Yakobus, Andreas, Filipus, Tomas, Bartolomeus, Matius, Yakobus anak Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas anak Yakobus, bersama para wanita termasuk Maria ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya. Petrus memimpin inisiatif untuk memilih pengganti Yudas Iskariot (yang telah bunuh diri) agar genap dua belas rasul; dari dua calon yaitu Yusuf (Barsabas/Yustus) dan Matias, undi jatuh pada Matias.
Pada hari Pentakosta, Roh Kudus turun dalam rupa lidah api, memampukan mereka berbicara berbagai bahasa. Petrus berkhotbah dengan berani kepada orang Yahudi dari berbagai bangsa, menobatkan 3.000 orang yang kemudian dibaptis. Gereja mula-mula hidup dalam persekutuan erat (Koinonia), memecahkan roti, dan berbagi harta. Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh di Gerbang Indah, yang memicu konflik dengan imam-imam dan orang Saduki. Meski ditangkap dan diancam oleh Mahkamah Agama (di hadapan Imam Besar Annas, Kayafas, Yohanes, Alexander), mereka tetap bersaksi.
Gereja menghadapi tantangan internal dan eksternal. Di dalam, Ananias dan Safira mati seketika karena mendustai Roh Kudus tentang hasil penjualan tanah. Di luar, para rasul ditangkap lagi tetapi dibebaskan malaikat. Saat diadili, Gamaliel (ahli Taurat) menasihati Mahkamah untuk membiarkan mereka, takut kalau-kalau mereka melawan Allah.
Martir Pertama dan Penyebaran ke Yudea & Samaria
Karena keluhan janda-janda Yahudi berbahasa Yunani, para rasul mengangkat tujuh diaken untuk melayani meja: Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus. Stefanus yang penuh karunia mengadakan mukjizat, namun difitnah oleh orang Yahudi dari Kirene dan Aleksandria. Dalam pembelaannya yang panjang menguraikan sejarah Israel, Stefanus melihat langit terbuka. Ia diseret keluar kota dan dirajam batu hingga mati, menjadi martir pertama, disaksikan oleh seorang muda bernama Saulus yang menyetujui pembunuhan itu.
Penganiayaan hebat terjadi, memencar jemaat ke Yudea dan Samaria, kecuali para rasul. Filipus pergi ke Samaria, menginjil dan mengusir roh jahat. Simon si Penyihir di sana takjub dan dibaptis, namun ditegur keras oleh Petrus (yang datang bersama Yohanes) karena ingin membeli kuasa Roh Kudus dengan uang. Filipus kemudian diutus malaikat ke jalan sunyi untuk membaptis seorang Sida-sida Etiopia, pejabat Sri Ratu Kandake, setelah menjelaskan kitab Yesaya kepadanya.
Sementara itu, Saulus yang "berkobar-kobar hatinya" mengancam murid Tuhan, mengalami perjumpaan dramatis dengan cahaya ilahi dalam perjalanan ke Damsyik. Ia menjadi buta dan dituntun masuk kota. Tuhan mengutus murid bernama Ananias (di Damsyik) untuk menumpangkan tangan; Saulus melihat kembali dan dibaptis. Ia mulai memberitakan Yesus. Orang Yahudi berniat membunuhnya, tapi ia lolos diturunkan dengan keranjang dari tembok kota. Di Yerusalem, Barnabas memperkenalkan Saulus kepada para rasul yang awalnya takut.
Petrus dan Pembukaan Pintu bagi Bangsa Lain
Petrus melakukan perjalanan pastoral: menyembuhkan Eneas yang lumpuh di Lida dan membangkitkan Tabitha (Dorkas) yang mati di Yope. Di Yope, Petrus menumpang di rumah Simon si penyamak kulit. Di sana Petrus mendapat penglihatan binatang haram yang dinyatakan halal oleh Allah. Ini mempersiapkannya menerima utusan Kornelius, perwira pasukan Italia di Kaisarea yang takut akan Allah. Petrus pergi ke rumah Kornelius, dan saat berkhotbah, Roh Kudus turun ke atas bangsa asing itu. Petrus membaptis mereka, menandai momen penting bahwa keselamatan juga bagi bangsa non-Yahudi.
Jemaat di Antiokhia berkembang pesat, menjadi tempat pertama murid disebut "Kristen". Barnabas diutus ke sana, lalu menjemput Saulus di Tarsus untuk membantu. Nabi Agabus memprediksi kelaparan hebat. Raja Herodes (Agripa I) mulai bertindak kejam: membunuh Yakobus saudara Yohanes dengan pedang dan memenjarakan Petrus. Malam sebelum eksekusi, malaikat membebaskan Petrus. Ia mengetuk pintu rumah Maria (ibu Yohanes Markus), di mana hamba perempuan bernama Roda saking girangnya lupa membuka pintu. Herodes yang sombong kemudian ditampar malaikat dan mati dimakan cacing.
Misi Paulus yang Pertama & Konsili Yerusalem
Roh Kudus mengkhususkan Barnabas dan Saulus (kini mulai disebut Paulus) untuk misi. Membawa serta Yohanes Markus, mereka ke Siprus. Di Pafos, mereka bertemu nabi palsu Bar-Yesus (elimas) yang berusaha menghalangi Gubernur Sergius Paulus. Paulus membutakan Elimas, dan gubernur menjadi percaya. Di Perga, Yohanes Markus meninggalkan mereka pulang ke Yerusalem. Di Antiokhia Pisidia, Paulus berkhotbah panjang lebar. Di Ikonium mereka nyaris dilempari batu. Di Listra, Paulus menyembuhkan orang lumpuh sehingga massa mengira mereka dewa (Zeus dan Hermes); imam dewa Zeus hendak mempersembahkan korban namun dicegah. Kemudian orang Yahudi menghasut massa hingga Paulus dilempari batu sampai dikira mati. Mereka kembali menguatkan jemaat dan menetapkan penatua-penatua.
Muncul konflik besar ketika orang-orang dari Yudea menuntut orang Kristen non-Yahudi harus disunat. Paulus dan Barnabas pergi ke Yerusalem. Terjadilah Konsili Yerusalem. Setelah perdebatan, Petrus menegaskan keselamatan karena kasih karunia, dan Yakobus (pemimpin jemaat Yerusalem) memutuskan tidak membebani bangsa lain dengan hukum Taurat, kecuali menjauhkan diri dari berhala, percabulan, dan darah. Surat keputusan dibawa oleh Paulus, Barnabas, Yudas Barsabas, dan Silas ke Antiokhia.
Misi Paulus Kedua: Masuk ke Eropa
Paulus dan Barnabas berpisah karena perselisihan soal membawa Markus; Barnabas membawa Markus ke Siprus, Paulus memilih Silas. Di Listra, Paulus mengajak Timotius (anak ibu Yahudi Eunike dan nenek Lois) serta menyunatnya demi pendekatan Yahudi. Roh Kudus melarang mereka ke Asia, lalu Paulus mendapat penglihatan orang Makedonia berseru "Menyeberanglah kemari!". Di sini penulis (Lukas) mulai menggunakan kata "kami".
Di Filipi, Lydia penjual kain ungu bertobat. Paulus mengusir roh tenung dari hamba perempuan, membuat tuannya marah. Paulus dan Silas dipenjara, namun gempa bumi membuka pintu penjara. Kepala penjara hendak bunuh diri, dicegah Paulus, dan akhirnya satu keluarganya dibaptis. Di Tesalonika, Yason menyeret masalah karena menampung Paulus. Di Berea, orang-orang menyambut firman dengan rela hati (termasuk Sopater). Di Atena, Paulus berdebat dengan kaum Epikuros dan Stoa di Areopagus, menjelaskan tentang "Allah yang tidak dikenal". Sedikit yang percaya, termasuk Dionisius anggota Areopagus dan Damaris.
Di Korintus, Paulus bertemu Akwila dan Priskila (pengungsi dari Roma karena edik Kaisar Klaudius) dan bekerja membuat tenda. Kepala rumah ibadat Krispus menjadi percaya, digantikan Sostenes yang kemudian dipukuli massa di depan pengadilan Gubernur Galio. Paulus tinggal 1,5 tahun di sana sebelum kembali ke Antiokhia, sempat mencukur rambut di Kengkrea karena nazar.
Misi Paulus Ketiga & Perpisahan
Paulus menjelajah Galatia dan Frigia. Sementara itu, Apolos, seorang Yahudi Aleksandria yang fasih kitab suci tapi hanya tahu baptisan Yohanes, tiba di Efesus. Akwila dan Priskila melengkapkan pengetahuannya. Paulus tiba di Efesus, menumpangkan tangan pada 12 murid Yohanes sehingga mereka menerima Roh Kudus. Ia mengajar di ruang kuliah Tiranus selama 2 tahun. Mukjizat luar biasa terjadi (saputangan Paulus menyembuhkan). Tujuh anak Skewa (imam Yahudi) mencoba meniru mengusir setan demi nama Yesus tapi malah dihajar oleh roh jahat itu. Banyak orang membakar kitab sihir. Kesuksesan ini memicu huru-hara yang dipimpin Demetrius (tukang perak kuil Artemis/Diana), menyeret Gayus dan Aristarkhus. Panitera kota meredakan massa.
Paulus bergerak ke Makedonia dan Yunani, lalu kembali lewat Troas. Saat Paulus berkhotbah sampai tengah malam, pemuda bernama Eutikhus tertidur, jatuh dari tingkat tiga, dan mati. Paulus membangkitkannya. Dalam perjalanan ke Yerusalem, Paulus memanggil para penatua Efesus ke Miletus untuk perpisahan yang mengharukan; ia tahu penderitaan menunggunya. Di Tirus dan Kaisarea (di rumah Filipus pemberita Injil yang punya 4 anak dara bernubuat), nabi Agabus mengikatkan ikat pinggang Paulus ke dirinya sendiri, menubuatkan penangkapan Paulus.
Penangkapan dan Perjalanan ke Roma
Di Yerusalem, Paulus menemui Yakobus dan para penatua, mengikuti nasihat untuk mentahirkan diri di Bait Allah demi meredam isu anti-Taurat. Namun, orang Yahudi Asia menghasut massa, memukuli Paulus. Ia diselamatkan kepala pasukan Claudius Lysias. Paulus meminta izin berbicara pada massa dalam bahasa Ibrani, menceritakan pertobatannya. Saat menyebut diutus ke "bangsa-bangsa lain", massa mengamuk lagi. Karena isu kewarganegaraan Romawi, Paulus tidak jadi disesah.
Paulus dihadapkan ke Mahkamah Agama, memecah konsentrasi orang Farisi dan Saduki dengan isu kebangkitan. Karena adanya plot pembunuhan oleh 40 orang Yahudi (diketahui oleh kemenakan Paulus), Lysias memindahkan Paulus ke Kaisarea, ke hadapan Wali Negeri Feliks. Pengacara Tertulus mendakwa Paulus. Paulus ditahan 2 tahun, sering diajak bicara oleh Feliks dan istrinya Drusilla. Pengganti Feliks, Percius Festus, mau mengirim Paulus ke Yerusalem, tapi Paulus naik banding kepada Kaisar. Raja Agripa II dan saudarinya Bernike datang; Paulus bersaksi di hadapan mereka. Agripa berkata Paulus bisa bebas jika tidak naik banding.
Paulus dikirim ke Roma di bawah pengawalan perwira Yulius. Bersama Lukas dan Aristarkhus, mereka mengalami pelayaran berat. Badai "Timur Laut" menghantam kapal selama 14 hari. Paulus menubuatkan kapal hancur tapi semua selamat. Kapal kandas di Malta. Penduduk setempat ramah. Paulus digigit ular beludak tapi tidak mati (dikira dewa).
I'm a passionate blogger and content creator. I'm driven by a desire to share my knowledge and experiences with others, and I'm always looking for new ways to engage with my readers
Injil Yohanes adalah kitab dalam Perjanjian Baru yang keempat dan merupakan kesaksian tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Injil ini dikenal berbeda dari tiga Injil lainnya karena secara unik menekankan keilahian Yesus sebagai Anak Allah dan memuat banyak materi yang tidak ditemukan di Injil lain, seperti peristiwa di Yudea dan Yerusalem serta ajaran Yesus tentang "Aku adalah".
Injil Markus adalah Injil kedua dari empat Injil kanonik dalam Perjanjian Baru yang mengisahkan pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Injil ini dianggap sebagai salah satu yang tertua dan diperkirakan ditulis oleh Yohanes Markus, seorang rekan Rasul Petrus, di Roma sekitar tahun 64–70 M untuk audiens non-Yahudi. Injil ini menekankan Yesus sebagai Anak Allah yang menderita dan memuat banyak tindakan serta perkataan Yesus secara dramatis dan cepat.
Injil Lukas adalah kitab ketiga dalam Perjanjian Baru yang menceritakan tentang kehidupan, ajaran, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus. Kitab ini ditulis oleh Lukas, yang diyakini sebagai seorang tabib dan rekan kerja Rasul Paulus, dan ditujukan kepada orang bukan Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan Yesus tersedia bagi semua orang di seluruh dunia.